Aparatur Pengadilan Agama Blitar kembali menunjukkan semangatnya dalam menimba ilmu dan memperluas wawasan dengan mengikuti Seminar Nasional yang diselenggarakan secara daring oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung Republik Indonesia. Seminar yang berlangsung pada Jumat (17/10) ini mengangkat tema “Sexual Harassment at Workplace 101 & How American Courts Handle Harassment and Bullying in the Workplace”, sebagai bagian dari Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari memorandum Ketua Muda Pembinaan Mahkamah Agung RI yang mendorong seluruh aparatur peradilan agama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengembangan kapasitas dan pertukaran pengetahuan global. Melalui ruang Media Center Pengadilan Agama Blitar, para aparatur mengikuti jalannya seminar mulai pukul 09.00 hingga 11.30 WIB dengan penuh perhatian dan antusiasme.

Dalam seminar tersebut, para narasumber memaparkan berbagai isu aktual seputar pelecehan seksual dan perundungan di tempat kerja, serta bagaimana lembaga peradilan, khususnya di Amerika Serikat, menangani kasus-kasus tersebut. Perspektif yang dibagikan memberikan sudut pandang baru bagi peserta dalam membangun lingkungan kerja yang aman, inklusif, dan berkeadilan.

Isu yang diangkat terasa sangat relevan dengan dinamika dunia kerja saat ini. Di tengah meningkatnya kesadaran publik tentang pentingnya etika dan rasa aman di lingkungan profesional, kegiatan seperti ini menjadi ruang refleksi bagi aparatur peradilan untuk terus memperkuat budaya kerja yang berintegritas dan saling menghormati. Tak hanya sekadar memahami konsep, peserta juga diajak untuk menanamkan nilai-nilai empati, keberanian berbicara, dan tanggung jawab sosial di tempat kerja.

Partisipasi Pengadilan Agama Blitar dalam seminar ini merupakan komitmen lembaga terhadap peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Melalui kegiatan berbasis pengetahuan global seperti YSEALI, aparatur diharapkan mampu membawa semangat perubahan positif dan menerapkannya dalam pelayanan publik yang lebih profesional, beretika, dan humanis.

Dengan semangat continuous learning dan kolaborasi lintas perspektif, Pengadilan Agama Blitar terus berupaya menjadi lembaga peradilan yang tidak hanya unggul dalam aspek hukum, tetapi juga tanggap terhadap isu-isu kemanusiaan yang berkembang di lingkungan kerja modern.