Blitar – Selasa malam (14/10/2025) di Blitar terasa hangat, bukan hanya karena suhu udara, melainkan juga oleh suasana kekeluargaan yang menyelimuti kediaman Ketua Pengadilan Agama Blitar. Tepat pukul 19.00 WIB, para pimpinan kunci daerah berkumpul, melepas sejenak jubah formal mereka, demi sebuah misi mulia: menyukseskan rencana pelaksanaan Isbat Nikah Terpadu.
Bukan di ruang rapat yang dingin dengan meja panjang, pertemuan vital ini justru memilih kedekatan. Ketua PA Blitar, sebagai tuan rumah, menjamu Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Blitar, serta Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar. Kehadiran Panitera, Panitera Muda, dan beberapa staf teknis dari PA Blitar kian melengkapi lingkaran sinergi malam itu.
Obrolan santai yang diselingi tawa ringan menjadi pembuka diskusi. Namun, di balik suasana non-formal itu, tersimpan keseriusan besar. Mereka duduk bersama untuk membedah setiap detail rencana Isbat Nikah Terpadu. Inilah program yang sangat dinantikan masyarakat, yang berfungsi sebagai “jembatan” bagi pasangan yang sudah menikah secara agama namun belum tercatat negara.
Diskusi mengalir tentang bagaimana caranya memastikan semua berjalan mulus—mulai dari proses persidangan di pengadilan, pencatatan pernikahan yang disahkan Kemenag, hingga penyesuaian dokumen kependudukan oleh Dukcapil, seperti penerbitan Akta Nikah, KTP, dan Kartu Keluarga (KK).
“Kita tidak ingin ada lagi pasangan di Blitar yang hak-hak sipilnya terganjal karena pernikahan mereka tidak sah secara negara. Koordinasi ini harus menjamin bahwa layanan yang kita berikan adalah layanan yang tuntas, cepat, dan betul-betul menyentuh rakyat,” begitu kira-kira semangat yang muncul dari perbincangan malam itu.
Suasana di kediaman itu menjadi cerminan komitmen: bahwa pelayanan publik yang terbaik lahir dari sinergi yang tulus, bukan sekadar kewajiban protokoler. Pertemuan yang berakhir larut itu tidak hanya menghasilkan kesepakatan teknis, tetapi juga mengukuhkan kolaborasi tiga pilar ini. Mereka kini siap bergerak bersama ke pelosok-pelosok Kabupaten Blitar, membawa kepastian hukum dan administrasi kependudukan bagi warga yang telah lama mendambakannya. Malam itu, di kediaman seorang pimpinan, harapan ribuan pasangan di Blitar mulai dirajut menjadi kenyataan.